MENELISIK
LEBIH JAUH DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
PENURUNAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP INDONESIA
PENURUNAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP INDONESIA
Beberapa tahun kebelakang ini jagat
dunia tengah menikmati hegemoni terjun bebasnya harga Crude oil . Crude oil disini adalah istilah yang
digunakan untuk menamai minyak mentah dunia. Penurnan minyak mentah dunia ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah perlambatan pertumbuhan
ekonomi dibeberapa negara maju khususnya China dan meningkatnya produksi oil shale oleh Amerika. Faktor faktor diatas
tentunya akan mengakibatkan hukum supply and demmand berlaku terhadap harga
minyak mentah dunia dimana produksi lebih tinggi daripada permintaan. Namun
dalam pembahasan kita kali ini akan berfokus pada dampak yang ditimbulkan
akibat turunnya harga minyak mentah dunia ini terhadap Indonesia.
Gambar
diatas adalah grafik harga minyak mentah dunia yang telah dilansir oleh Brent.
Secara relatif terlihat bahwasannya terjadi penurunan yang cukup ekstrim pada
tahun 2014. Penurunan ekstrim pada tahun tersebut tidak terlepas dari beberapa
faktor yang sudah saya ungkapkan diatas. Penurunan harga minyak dunia ini
tentunya memberikan dampak bagi seluruh negara yang masih menggunakan komoditi
ini sebagai sumber energi utamanya seperti halnya Indonesia. Berikut akan saya
sampaikan beberapa dampak posiif dan negatif dengan adanya fenomena penurunan
harga minyak mentah dunia terhadap Indonesia.
DAMPAK POSITIF
1. Inflasi
Dampak penurunan harga minyak mentah dunia tidak dipungkiri
lagi dapat menekan laju inflasi karena hubungan diantara keduanya yakni inflasi
dan harga BBM sangat erat. Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan inflasi pada
beberapa kasus terakhir ketika pemerintah menaikkan harga BBM. Dengan adanya
penurunan harga minyak mentah dunia ini tentunya memberikan kesempatan pada
pemerintah untuk menurunkan harga BBM sehingga dapat menekan laju inflasi.
Gambar diatas dapat menunjukkan kita betapa sangat
berpengaruhnya harga BBM terhadap inflasi dan deflasi dari mata uang kita.
Ketika harga BBM turun akan menyebabkan terjadinya deflasi dan begitu juga
sebaliknya ketika harga BBM naik akan terjadi inflasi yang dialami oleh mata
uang kita.
2. Penghematan
anggaran untuk mengimpor minyak mentah
Indonesia merupakan salah satu negara net importir minyak
bumi. Hal ini tentunya berimbas kepada penyediaan anggaran negara (APBN) yang
ditujukan untuk mengimpor salah satu sumber energi ini. Penurunan harga minyak
dunia tentunya memberikan efek positif kepada neraca pembayaran Indonesia
dimana Indonesia sendiri mamppu menghemat sekitar US$1.200 untuk impor minyak.
Gambar diatas menunjukkan bahwasannya ketika harga minyak
mentah dunia turun memberikan keuntungan dalam hal pengadaan anggaran untuk
mengimpor minyak mentah dunia. Penurunan harga minyak dunia ini memberikan
dampak positif terhadap neraca minyak Indonesia dimana defisit menjadi semakin
menipis.
3.
Pengahpusan BBM bersubsidi
Tidak dipungkiri lagi bahwa beberapa
tahun kebelakang ini seolah olah pemerintah mengalami dilema tentang subsidi
BBM yang notabene memberatkan neraca keuangan negara. Penurunan harga minyak
dunia ini tentunya memberikan angin segar terhadap pemerintah dimana pemerintah
memiliki kesempatan untuk menghilangkan subsidi BBM dan mengalihkannya pada
sektor sektor lain yang diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih positif
terhadap pembangunan.
Gambar diatas menunjukkan betapa
superiornya anggaran untuk subsidi BBM dengan alokasi dana dengan sektor lain
seperti infrastruktur, kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
Gambar diatas menunjukkan bahwasannya
penerimaan migas masih kalah oleh jumlah anggaran yang harus disiapkan oleh
pemerintah untuk mensubsidi energi khususnya BBM.
DAMPAK NEGATIF
1.
Investasi pada bidang Migas
Tidak dipungkiri lagi penurunan harga
minyak mentah dunia juga memberikan dampak pada laju investasi indonesia pada
sektor migas. Harga minyak dunia yang
sekarang sangat rendah menyebabkan para investor takut untuk berinvestasi pada
sektor ini, para investor memandang bahwasannya sektor ini tidak menarik lagi karena
ketika biaya produksi lebih mahal daripada ketika minyak mentah tersebut
memasuki dunia pasar.
Implikasi
dari terhentinya minat para investor untuk menanamkan modalnya adalah
terhentinya laju eksplorasi. Perusahaan perusahaan minyak sekarang ini pun
seakan sedang berpuasa eksplorasi dikarenakan harga minyak dunia yang rendah.
Laju eksplorasi yang terhenti ini dapat mengakibatkan dampak yang serius bagi
ketahanan energi Indonesia, sebab ketika laju eksplorasi terhenti maka
dipastikan tidak ada penemuan cadangan minyak baru dan Indonesia hanya
mengandalkan sumur sumur tua yang mungkin produksinya sudah meleawti masa
maksimalnya.
Gambar diatas menunjukka bahwasannya pada tahun 2014
terjadi penurunan investasu sektor hulu migas yang berkenaan dengan
Exlporation. Pada tahun 2013 tercatat investasi pada sektor eksplorari adalah
US$ 4,160 juta namun pada tahun 2014 menurun menjadi US$ 3,840 juta.
2. Gelombang PHK oleh
perusahaan migas
Penurunan harga minyak mentah dunia juga berimbas pada
karyawan yang bekerja pada perusahaan perusahaan minyak tersebut. Tak tanggung
tanggung bahkan terjadi gelombang PHK ribuan terhadap karyawan perusahaan minyak
tersebut, yang terbaru adalah berita mengenai perusahaan CHEVRON yang
mengajukan PHK terhadap 1500 an karyawannya. Selain melakukan PHK ternyata
Chevron juga gagal melakukan pengeboran terhadap 49 sumur eksplorasi sepanjang
2015.
http://katadata.co.id/berita/2016/01/13/harga-minyak-anjlok-chevron-mulai-phk-karyawan-di-indonesia#sthash.j1L50TYT.dpbs
Pemerintah dalam hal ini tentunya
harus memikirkan bagaiman dampak tersebut dapat diminimalisir dengan memberikan
insentif insentif khusus terhadap perusahaan perusahaan minyak yang sedang
bertahan menghadapi fenomena penurunan harga minyak dunia tersebut.
3.
Penurunan penerimaan PPH migas
Telah kita ketahui sendiri bahwasannya penerimaan
pajak dari sektor migas ini sangat memberikan pengaruh terhadap APBN negara
Indonesia. Penurunan harga minyak mentah duni juga memberikan efek negatif dari
penerimaan PPH migas indonesia
Gambar
diatas menunjukkan penerimaan PPH migas menurun pada tahun 2015 dimana
penurunan harga minyak mentah terendah terjadi pada tahun tersebut.
OPINI
Setiap sesuatu kejadian apapun selalu
mengandung sisi positif dan negaatif, termasuk juga dalam hal ini adalah
fenomena penurunan harga minyak mentah dunia. Fenomena ini ternyata memberikan
beberapa dampak positif dan negatif dari beberapa fakta yang saya sampaikan
diatas. Pemerintah dalam hal ini harus membuat suatu terobosan kebijakan agar
mampu menjaga stabilitas ekonomi dari sisi manapun, baik itu dari kacamata
konsumsi terhadap komoditas energi ini dan juga terhadap ketahanan energi
Indonesia. Disisi lain peran pemerintah suatu negara juga harus didukung oleh
pemimpin negara lain dalam hal ini khususnya negara penghasil minyak baik itu
anggota OPEC maupun bukan untuk bersaama sama memikirkan solusi agar harga
minyak mentah dunia tidak terlalu terperosot jauh namun juga tidak terlampau
tinggi. Para pemimpin negara tersebut harus memformulasikan harga minyak mentah
yang pas sehingga dicapai kestabilan ekonomi baik itu negara net importir
minyak bumi maupun negara pengekspor minyak bumi.
Oleh :
Anonymous
Comments
Post a Comment