Skip to main content

Gonjang ganjing Blok Masela

BLOK MASELA, ONSHORE ATAU OFSHORE?

            Terdengar sayup-sayup beberapa waktu yang lalu gunjang ganjing tentang blok masela. Rupanya gunjang ganjing tersebut diakibatkan oleh adanya perbedaan pendapat dikalangan menteri tentang pembangunan kilang gas alam cair (LNG) ofshore atau onshore pada blok mashela. Perlu kita ketahui sendiri bahwasannya blok masela merupakan salah satu kawasan kilang minyak dan gas yang terletak di laut arafura maluku selatan. Blok masela sendiri diperkirakan memiliki cadangan gas yang bisa bertahan 70 tahun kedepan, bahkan dalam beberapa analisis menyebutkan jika blok masela ini sudah beroperasi maka Indonesia dapat menyaingi Qatar dalam bidang gas.

 Perbedaan pendapat dikalangan menteri itu terjadi setidaknya pada dua menteri yakni menteri ESDM dan Kemaritiman. Sudirman Said yang sekaligus menjabat sebagai menteri ESDM dalam berbagai kesempatan dan acara mengemukakan bahwasannya kilang pengolahan gas lebih baik dilkukan secara offshore atau yang sering disebut FLNG, sedangkan menurut Rizal Ramli yang menjabat sebagai menteri Kemaritiman mengemukakan bahwasannya kilang pengolahan gas akan lebih baik jika dilakukan secara onshore. Jika kita menilik lebih jauh tentang dua skema pembangunan kilang pengolahan gas ini, ternyata kedua skema tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, namun baru-baru ini presiden Jokowidodo telah memutuskan bahwasannya kilang pengolahan gas akan dilakukan secara onshore dengan berbagai pertimbangan yang sudah ia dapatkan. Berikut akan kami sampaikan kelebihan dan kekurangan dari dua skema tersebut:

KELBIHAN

Onshore         : Dengan pembangunan kilang pengolahan gas yang berada didarat, diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect yang nantinya dapat memberikan efek positif terhadap perekenomian daerah sekitar maupun regional. Dengan adanya multiplier effect maka Indonesia akan mendapat keuntungan tambahan diluar penjualan LNG berupa perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pada daerah sekitar. Secara riil dilapangan, kehadiran kilang pengolahan gas  akan memicu terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan industri-industri yang berkaitan dengan LNG, sehingga produk dari LNG tidak hanya untuk kepentingan ekspor saja melainkan dapat digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

Offshore          : Pembangunan kilang pengolahan gas lepas pantai memiliki kelebihan berupa biaya yang dikeluarkan untuk investasi dengan skema ini lebih rendah daripada onshore. Investasi yang lebih rendah ini tentunya juga dapat meringankan Indonesia dalam skema Cost Recovery, tercatat  kilang gas offshore hanya memakan biaya US$ 14,8 miliar. Selain itu, kilang pengolahan gas offshore membutuhkan lahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan onshore.

KEKURANGAN

Onshore          : Pembangunan kilang pengolahan  gas onshore membutuhkan dana yang lebih besar daripada offshore, hal ini dikarenakan untuk skema onshore harus membangun pipa yang sangat panjang dari laut lepas menuju daratan. Pembangunan pipa tersebutlah yang menyebabkan  skema untuk onshore membutuhkan dana yang lebih besar, tercatat biaya yang harus dikeluarkan adalah US$ 19,3 miliar. Selain itu lahan yang diperlukan untuk skema onshore jauh lebih besar daripada sekama offshore, sehingga kemungkinan untuk terjadinya konflik lahan sangat besar. Skema onshore ini juga memiliki kekurangan yakni terkait fleksibilitas (susah untuk dipindahkan).

Offshore          : Pembangunan kilang pengolahan gas offshore dinilai tidak terlalu memberikan manfaat ekonomi pada daerah dan masyarakat sekitar, dan menurut analisis beberapa ahli, kepentingan untuk membangunan kilang secara ofshore adalah orientasi terhadap ekspor. Dengan demikian, kilang pengolahan gas ofshore kurang bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia.

OPINI :

Dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi :

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”

           Nampaknya pemerintahan dalam pengambilan keputusan tentang polemik pembangunan kilang pengolahan gas masela, pemerintah telah dapat melaksanakannya sesuai dengan bunyi pasal diatas. Keberpihakan pemerintah dalam mengambil keputusan polemik ini dirasa sebagai langkah yang efektif dan efisien guna meningkatkan dan memicu pertumbuhan ekonomi pada daerah sekitar, khususnya Maluku Selatan dan pada umumnya daerah Indonesia Timur yang selama ini perekonomian dan pembangunannya tertinggal dariapada daerah lain. Keputusan-keputusan yang memiliki keberpihakan terhadap rakyat banyak dan rakyat kecil akan memberikan kesempatan pada terciptanya berkurangnya kesenjangan ekonomi dan pembangunan.
           
              Hal yan perlu dicermati dari pembangunan kilang pengolahan gas onshore adalah langkah riil dari pemerintah guna menciptakan multiplier effect yang nyata adanya. Pembangunan kilang gas offshore yang tidak dibarengi dengan langkah nyata dari pemerintah untuk memicu efek nyata dari multiplier effect, maka hanya akan menimbulkan beberapa kerugian yang diakibatkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan kilang pengolahan gas onshore lebih besar.
            
KESIMPULAN


            Langkah pemerintah dalam mengambil keputusan pembangunan kilang pengolahan gas onshore adalah langkah  yang tepat guna memberikan manfaat ekonomi yang lebih untuk masyarakat dan daerah sekitar, namun langkah tersebut harus dibarengi keseriusan pemerintah dalam mewujudkan multiplier effect yang nyata adanya.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memperbaiki Magnet Kunci Sepeda Motor

Kunci sepeda motor menjadi alat pertama yang digunakan untuk menghidupkan mesin sepeda motor. Bila terjadi sedikit kendala dengan Kunci maka bisa dipastikan dapat mengganggu aktivitas anda. Salah satu masalah yang sering terjadi dengan kunci sepeda motor adalah magnet kunci sepeda motor yang lepas. Nah, beruntung bagi anda yang dapat mengingat-ngingat letak dari magnet tersebut sehingga mampu dipasang kembali dengan benar. Nah, Apa jadinya kalau ternyata anda lupa magnet tersebut berasal dari lubang yang mana? tenang, berikut saya akan membagikan tips sederhana bagaimana mengetahui asal lubang dari magnet tersebut. Sumber: https://pkscibitung.wordpress.com/2013/12/10/maling-motor-hanya-butuh-1-menit-untuk-membuka-secure-key-shutter/ Pada kunci motor setidaknya terdapat 3 komponen magnet dengan lubang 5 termasuk yang sudah terdapat magnet. Jika sobat semua tidak mengetahui magnet jatuh dimana, sobat bisa beli di toko penyedia magnet terdekat dan membeli ukuran yang sesuai. K

Batuan Beku Fragmental

BATUAN BEKU FRAGMENTAL     Batuan beku fragmental atau yang biasa disebut batuan pyroclastic adalah batuan yang terbentuk dari material (volkanik) khususnya yang memiliki karakter letusan eksplosif. Bahan bahan yang dikeluarkan kemudian mengalami proses litifikasi . Batuan beku fragmental ini memiliki ciri-ciri yakni kenampakan kristal dari mineral mineral penyusun batunya tidak kasat mata melainkan berukuran mikro. Kenampakan kristal yang sangat kecil ini diakibatkan oleh perubahan suhu yang cepat sehingga mineral mineral yang memiliki titik beku tinggi relatif tidak sempat berkembang, untuk perkembangan kristalnya sendiri penurunan suhu yang sangat cepat mengakibatkan kristal kristal tidak dapat berkembang secara sempurna. Secara tekstur batuan beku fragmental dapa dianalogikan memiliki tekstur afanitik .      Batuan beku fragmental sendiri memiliki beberapa jenis berdasarkan ganesanya yakni sebagai berikut :  1) Endapan Jatuhan Piroklastik     Endapan jatuhan pirokl

Relasi Tektonik Lempeng dengan Petrologi

TEKTONIK LEMPENG DAN PETROLOGI             Bumi merupakan salah satu planet yang terdiri atas beberapa lapisan yakni Litosfer,Astenosfer, mesosfer, outer core dan inner core. Lapisan Litosfer bumi mencakup lapisan yang paling atas yang bersifat dingin dan kaku, lapisan litosfer ini memiliki kedalaman 100-200 km yang meliputi kerak benua yang bersifat tebal dan ringan serta kerak samudra yang bersifat berat dan tipis. Selanjutnya, lapisan asthenosfer adalah lapisan pada bumi yang bersifat panas mendekati titik leleh dan mampu bergerak plastis. Lapisan asthenosfer ini memiliki kedalaman 200-500 km.  Hubungan antara kedua lapisan inilah yang bisa membawa kita untuk mengenal lebih dalam tentang teori tektonik lempeng beserta hubungannya dengan petrologi.             Teori tektonik lempeng pada awalnya dicetuskan oleh Alferd Wegener. Hipotesanya yaitu bumi pada awalnya hanya terdiri dari satu benua (super continent) yang disebut Pangea dan dikelilingi oleh lautan