PENYERAHAN
HARGA BBM KEPADA MEKANISME PASAR
OPINI:
Terlintas dipikiran kita bahwasannya bahan bakar minyak
(BBM) merupakan salah satu komoditas energi yang selama ini selalu digandrungi
oleh pasar, ketika kita menyebut kata pasar ini dapat diartikan sebagai pelaku
usaha dengan skala besar maupun pelaku usaha yang mungkin dapat kita katakan
kecil dan tentunya elemen yang lebih besar lagi yakni negara.
Periode periode akhir ini dapat dikatakan memberikan
angin segar bagi kebanyakan pasar karena komoditas BBM sedang mengalami
penurunan harga yakni tercatat pada kisaran harga US$ 40 per barel (http://bisnis.liputan6.com/read/2306590/cek-harga-bbm-pertamina-shell-dan-total-per-1-september-2015).
Disebabkan oleh beberapa faktor yakni pelemahan ekonomi negara china,
ditemukannya shale oil dan peningkatan produksi oleh negara negara anggota
OPEC.
Ø Pelemahan
Ekonomi Negara China
Sedarhannya
adalah begini, ketika suatu negara yang dapat kita katakan sebagai salah satu
raksasa ekonomi dengan jumlah penduduk terbesar dan merupakan salah satu negara
konsumer utama minyak dunia mengalami pelemahan atau perlambatan ekonomi maka
bisa dipastikan tingkat konsumennya terhadap minyak dunia akan menurun juga.
Lalu menurunnya tingkat konsumsinya ini berimplikasi terhadap harga minyak
dunia dipasaran, ini berkaitan dengan hukum dasar ekonomi yakni supply and
demmand.
Ø Ditemukannya
shale oil
Belakangan
ini santer terdengar bahwasannya Amerika berhasil melakukan eksplorasi dan
eksploitasi terhadap jenis minyak bumi shale. Tetapi perlu kita ketahui
bahwasannya tren produksi shale oil itu sudah dimulai dari tahun 2010 namun
anehnya, dampak dari penemuan shale oil ini dengan penurunan harga minyak bumi
baru dirasakan pada periode periode ini. Yang menyebabkan shale oil ini dapat
mengguncangkan harga minyak bumi adalah bahwasannya dalam teknis pengambilan
shale oil memang berbeda dengan minyak bumi lainnya. Jika minyak bumi pada
umumnya diambila pada sebuah cebakan atau cekungan maka shale oil ditemukan
langsung pada batuan induk yang menghasilkan minyak bumi dan mentransferkannya
pada cekungan cekungan diatas dan sekitarnya, namun konsekuensi yang harus
diambil adalah minyak bumi yang keluar dari batuan sumber akan sulit untuk
dikontrol apalagi dihentikan produksinya sehingga menyebabkan produksi yang
terus menerus dan berakibat pada banyaknya stok bahan bakar minyak yang beredar
dipasaran.
Ø Tren
peningkatan produksi crude oil OPEC
Sebenarnya jika kita
telaah tren produksi crude oil dari para negara anggota OPEC.Maka akan menunjukkan
tren yang cenderung naik, tren produksi crude oli yang meningkat ini tentunya
sangat memberikan dampak pada stok crude oil dipasaran. Sesungguhnya jika kita
cermati maka kebanyakan anggota OPEC kelebihan produksi sekitar ratusan ribu
barrel. Sayangnya tren produksi crude oil yang meningkat ini cenderung pada tren
porduksi minyak bumi jenis heavy, yang dimaksud dengan minyak bumi jenis heavy
adalah jenis yang paling jelek karena membutuhkan tingkat pengolohan yang lebih
kompleks daripada jenis yang lainnya. Kualitas yang cenderung jelek juga akan
berpengaruh pada harga crude oil dipasaran. Secara gampangnya jika kualitas
jelek maka harga akan rendah.
ANALISIS
Ø Setelah pemaparan beberapa sebab
diatas, analisis yang bisa kita ambil
adalah jika para negara Anggota OPEC membuat kebijakan untuk mengurangi jumlah
produksi crude oil mereka besar besaran maka dapat kita pastikan bahwasannya
tren penurunan harga minyak bumi tidak akan berlangsung lama lagi. Lain lagi
ceritanya jika para negara anggota OPEC tidak mengurangi produksi crude oil,
maka dapat kita pastikan pula bahwasannya tren penurunan harga minyak bumi
masih akan terus berlangsung.
Ø Lalu jika kita kaitkan dengan
kebijakan pemerintahan yang sekarang yakni menyerahkan harga premium ke
mekanisme pasar dapat kita lihat sebagai upaya pemerintah untuk memanfaatkan
kondisi ini dengan menghapuskan subsidi BBM.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang
ditimbulkan dari kebijakan penyerahan harga BBM ke mekanisme pasar yakni antara
lain ketidakstabilan ekonomi. Karena kita tahu bahwasannya harga BBM dipasaran
internasional sangat dinamik, mengapa bisa kita katakan demikian? Karena harga
BBM bisa berubah hanya dalam kisaran hari bahkan jam. Implikasi yang akan
ditimbulkan dari kebijakan ini adalah berubahnya harga BBM ditingkat SPBU yang
bisa terjadi hanya dalam kisaran hari pula. Ketidakstabilan harga BBM ini dapat
menyebabkan kekhawtiran dan kebingungan ditingkat masyarakat ataupun pelaku
usaha, karena tanpa kita sadari BBM merupakan kebutuhan mendasar bagi kita sebagai
pelaku usaha ataupun untuk keperluan transportasi dan distribusi. Ketika harga
BBM tidak stabil alias dinamik alias labil maka dapat kita pastikan harga
komoditas lain seperti sembako ataupun kebutuhan sandang lainnya pun menjadi
tidak stabilan, Ketidakstabilan harga pangan inipun dapat menyebabkan
kekhawatiran pada masyarakat.
KESIMPULAN
Kebijakan ini memiliki
kelemahan pada permasalahan tentang perubahan harga BBM yang sangat dinamis.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak yang besar pada ekonomi negara kita.
Bayangkan saja, ketika ekonomi suatu negara belum bisa dikatan belum stabil
lalu ada penambahan variabel masalah tentang ketidakstabilan harga energi, maka
hal itu akan memberikan efek yang sangat serius pada negara tersebut. Namun
jika kita cermati, sebetulnya kebijakan pemerintah inipun sangat membantu
neraca keuangan Indonesia yang selama ini selalu sibebankan dengan anggaran
yang sangat besar untuk subsidi energi khususnya BBM. Maka kesimpulan yang dapat kita ambil adalah Kebijakan pemerintahan
menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar adalah kebijakan yang tepat selama
tren penurunan harga minyak bumi global menunjukkan penurunan. Namun dalam
menentukan perubahan harga BBM pemerintah tidak harus mengikuti perubahan harga
minyak bumi dipasaran yang sangat dinamik, melainkan dikai perperiode, semisal
sebulan sekali ataupun tiga bulan sekali.
Comments
Post a Comment